RESENSI: KNIFE
Ulasan: KNIFE Pemburu Mantra
Judul Buku: KNIFE
Penulis: R.J Anderson
Jumlah Hal: 375 Hal
Penerbit: Ufuk Timur Publishing House
Knife merupakan novel terjemahan karangan R.J Anderson yang bergenre fantasi.
Buku ini menceritakan tentang seorang peri bernama Knife yang berusaha mencari tau alasan mengapa sihir kaumnya telah hilang. Ia berusaha mendapatkannya kembali dengan bantuan dari teman manusianya yang bernama Paul. Knife terus mencari tau, namun hal yang tidak diinginkannya terjadi. Ia jatuh cinta kepada Paul. Sedangkan menurut kaumnya, makhluk peri seperti mereka itu tak memiliki hati, dan tak pantas saling mencintai. Namun walaupun begitu, Knife tidak peduli. Ia melanggar apapun yang dilarang oleh Ratu Amarylis yang merupakan pimpinan kaum peri, dan Knife memilih untuk menjadi manusia walaupun konsekuensi umurnya akan terbatas.
Knife merupakan gadis yang pemberontak sekaligus pemberani. Ia mempunyai pendirian yang teguh akan apa yang sudah ia niatkan dalam hati dan pikirannya. Ia menerima segala resiko yang didapat atas keputusan yang diambilnya. Ia sangat mandiri dan berotak cerdas dalam menghadapi misi memecahkan misteri masa lalu Oakenwyld.
Buku ini memiliki jumlah halaman yang banyak dan tebal, kata-kata berat dan sulit dimengerti. Namun buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh para pecinta genre fantasi. Ada unsur manis, menegangkan di dalam buku ini.
Amanat yang bisa diambil dari buku ini adalah; jika diberi amanah atau kepercayaan orang lain, hendaknya kita melaksanakan semua itu dengan senang hati, tidak boleh terpaksa. Karena apapun yang dipaksakan itu tidak baik.
Judul Buku: KNIFE
Penulis: R.J Anderson
Jumlah Hal: 375 Hal
Penerbit: Ufuk Timur Publishing House
Knife merupakan novel terjemahan karangan R.J Anderson yang bergenre fantasi.
Buku ini menceritakan tentang seorang peri bernama Knife yang berusaha mencari tau alasan mengapa sihir kaumnya telah hilang. Ia berusaha mendapatkannya kembali dengan bantuan dari teman manusianya yang bernama Paul. Knife terus mencari tau, namun hal yang tidak diinginkannya terjadi. Ia jatuh cinta kepada Paul. Sedangkan menurut kaumnya, makhluk peri seperti mereka itu tak memiliki hati, dan tak pantas saling mencintai. Namun walaupun begitu, Knife tidak peduli. Ia melanggar apapun yang dilarang oleh Ratu Amarylis yang merupakan pimpinan kaum peri, dan Knife memilih untuk menjadi manusia walaupun konsekuensi umurnya akan terbatas.
Knife merupakan gadis yang pemberontak sekaligus pemberani. Ia mempunyai pendirian yang teguh akan apa yang sudah ia niatkan dalam hati dan pikirannya. Ia menerima segala resiko yang didapat atas keputusan yang diambilnya. Ia sangat mandiri dan berotak cerdas dalam menghadapi misi memecahkan misteri masa lalu Oakenwyld.
Buku ini memiliki jumlah halaman yang banyak dan tebal, kata-kata berat dan sulit dimengerti. Namun buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh para pecinta genre fantasi. Ada unsur manis, menegangkan di dalam buku ini.
Amanat yang bisa diambil dari buku ini adalah; jika diberi amanah atau kepercayaan orang lain, hendaknya kita melaksanakan semua itu dengan senang hati, tidak boleh terpaksa. Karena apapun yang dipaksakan itu tidak baik.
Komentar
Posting Komentar